TEMPO.CO, Jakarta - Asfinawati. Perempuan berkulit hitam manis ini kehilangan sohib yang selama ini akrab menemaninya bercengkerama dan bermain bersama. Bermain piano, kegiatan yang dilakoninya sejak kecil, kini menjadi aktivitas yang teramat mahal.
"Karena kesibukan saya sekarang jadi tidak lagi main piano, sudah bertahun-tahun absen. Kangen mau main lagi, tapi banyak tugas dan aktivitas sekarang yang mesti saya kerjakan," kata alumnus Fakultas Hukum Universitas Indonesia ini beberapa waktu lalu kepada Tempo.
Sebagai ketua Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) periode 2017-2021, jabatan yang membuatnya sibuk bukan kepalang, praktis dia misalnya, tak lagi punya waktu memainkan Oblivion, karya komponis Argentina Astor Piazzola, yang merupakan salah satu nomor favoritnya.
Bagi Asfin, begitu panggilan akrabnya, musik piano sudah mendarah daging. Dia satu dari sepuluh pemenang lomba komposisi Lagu Buat Munir pada 2008. Sejak kecil, latihan piano yang penuh disiplin, pengorbanan, dan tantangan itu dilaluinya dengan senang hati. "Enggak ada yang mengingatkan. Inisiatif sendiri saja dan termotivasi bisa main piano seperti abang saya," ucapnya.
Namun perempuan kelahiran Bitung, Sulawesi Utara, 6 November 1977, ini tidak bersedih. Dia berharap melalui kepemimpinannya, semua kerja keras yang dilakukan Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) dan LBH bisa berdampak signifikan terhadap perubahan negara menjadi lebih baik.
HADRIANI PUDJIARTI