TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah terus memoles Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT, sebagai destinasi wisata baru. Kawasan itu dipersiapkan untuk ditampilkan kepada tamu pertemuan International Monetery Fund-Wolrd Bank (IMF dan Bank Dunia), yang digelar di Bali, Oktober 2018.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan menggelar rapat koordinasi untuk memastikan persiapan tersebut. Perwakilan Kementerian Perhubungan, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, hingga Kementerian Pariwisata hadir dalam pertemuan yang digelar Kamis malam, 11 Januari 2018.
Baca juga: Annual Meeting IMF-World Bank 2018, USD 90 Juta Mengalir ke Hotel
Luhut mengatakan setiap perwakilan kementerian mengevaluasi kinerjanya masing-masing. "Ada terkait dengan sampah, listrik, mooring buoy, hingga kebersihan bandara supaya nanti turis ke sana nyaman, serta BBM yang suplainya kurang," kata dia setelah rapat di kantornya.
Setelah pertemuan ini, pemerintah berencana turun langsung ke lapangan untuk melihat persiapannya. Luhut menjadwalkan datang ke Labuan Bajo sebelum 30 Januari 2018.
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan persiapan untuk memoles Labuan Bajo saat ini sudah mencapai 70 persen. "Harus siap Oktober 2018," katanya.
Dia menuturkan pemerintah tidak menyiapkan anggaran khusus untuk mempercepat persiapan Labuan Bajo. Dia mengatakan dana yang digunakan berasal dari anggaran yang sudah ada. "Jadi tidak ada alokasi khusus," ujarnya.
Simak: Ini Manfaat Penyelenggaraan Annual Meeting IMF-World Bank di Bali
Terkait dengan listrik, Direktur Jenderal EBTKE Rida Mulyana menyatakan pemerintah tengah mengkaji optimalisasi pembangkit listrik tenaga surya di Labuan Bajo. Luhut menuturkan rencana itu akan dipertimbangkan karena sinar matahari di kawasan tersebut cukup tinggi.
Annual Meeting IMF-World Bank merupakan pertemuan rutin tahunan. Dalam pertemuan itu akan hadir para Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral dari 189 negara. Rencananya acara ini akan digelar pada 9-14 Oktober 2018. Sekitar 15 ribu orang diperkirakan akan hadir pada perhelatan rutin tersebut