Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Hanung tentang Benyamin Biang Kerok-nya yang Masuk Pengadilan

Reporter

image-gnews
Reza Rahadian akan perankan sosok Benyamin Sueb dalam film Benyamin SI Biang Kerok garapan sutradara Hanung Bramantyo/ Youtube
Reza Rahadian akan perankan sosok Benyamin Sueb dalam film Benyamin SI Biang Kerok garapan sutradara Hanung Bramantyo/ Youtube
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sutradara film  Benyamin Biang Kerok, Hanung Bramantyo,  menilai “Biang Kerok” adalah sebuah ungkapan. Karena itu menurut sutradara terkenal tersebut, siapa pun bisa menggunakan kata-kata itu.  “Memang film Benyamin Biang Kerok adalah remake dari Film Biang Kerok tahun 1972. Tapi saya tidak diminta oleh Falcon  mengikuti cerita Biang Kerok karya Pak Syamsul,” kata Hanung kepada Tempo.

Film Benyamin Biang Kerok yang disutradarai Hanung kini menjadi urusan hukum. Syamsul Fuad, penulis cerita Benyamin Biang Kerok, yang dirilis pada 1972, menggugat film Benyamin Biang Kerok (2018) ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Pihak Syamsul memakai UU Hak Cipta untuk memperkarakan film yang kini masih diputar pada bioskop-bioskop terkemuka. Pasal 17 UU Hak Cipta (UU No. 28/2014) menyatakan,  “Hak ekonomi atas suatu ciptaan tetap berada di tangan pencipta atau pemegang hak cipta selama pencipta atau pemegang hak cipta tidak mengalihkan seluruh hak ekonomi dari pencipta atau pemegang hak cipta tersebut kepada penerima pengalihan hak atas ciptaan.”

Syamsul Fuad, 81 tahun, menyatakan dirinya yang pertama menulis cerita film Benyamin Biang Kerok sekaligus memberi judul fim tersebut. Kepada wartawan Fuad bercerita, ketika itu ia juga yang membujuk Benyamin agar  bersedia  main film dengan cerita yang ditulisnya tersebut.

Syamsul Fuad menggugat PT Falcon Pictures, PT Max Kreatif International (Max Pictures), Nirmal Hiroo Bharwani  (HB Naveen),  dan Ody Mulya Hidayat  karena dianggap mengambil hak cipta film Benyamin Biang Kerok tanpa ijin dari dirinya.

Menurut Syamsul pihak perwakilan Falcon  pernah datang kepada dirinya dan saat itu ia meminta bertemu dengan  Executive Produser  Falcon Pictures, HB Naveen,  untuk membicarakan sejumlah hal terkait  film tersebut, antara lain pencantuman namanya sebagai penulis cerita dan meminta hak ekonomis atas film  tersebut.

Baca: Hanung Tidak Tahu Filmnya, Benyamin Biang Kerok Digugat ke Pengadilan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

HB Naveen, dalam pers releasenya,   menyatakan  Benyamin Biang Kerok (2018) bukan film daur ulang.  Naveen menyatakan,  Falcon  membeli hak cipta film Benyamin Biang Kerok  pada 2010.

Syamsul mendaftakan gugatannya pada 5 Maret lalu dan mengajukan 12 poin gugatan. Antara lain: pengadilan menyatakan dirinya  pemegang hak cipta film Benyamin Biang Kerok; pengadilan menyatakan pihak tergugat melakukan pelanggaran hak cipta; menuntut ganti rugi Rp 1 miliar; dirinya berhak mendapat royalti tikel penjualan film Benyamin Biang Kerok Rp 1.000 per tiket; dirinya mendapat laporan penjualan tiket  film Benyamin Biang Kerok sejak film itu ditayangkan; menuntut ganti rugi kerugian immaterial Rp 10 miliar, dan menuntut tergugat membuat pernyataan permintaan maaf melalui dua media nasional. Sejauh ini belum terjadi mediasi di pengadilan antara Syamsul dan pihak Falcon.

Hanung  menegaskan, sebagai sutradara ia sendiri tidak diminta pihak Falcon mengikuti cerita Benyamin Biang Kerok yang dibuat Syamsul Fuad. “Bahkan pihak Falcon ingin mengubah image Benyamin menjadi lebih modern,” ujar  Hanung.  

Karena itu,  kata Hanung, film Benyamin Biang Kerok yang ia buat sangat berbeda. “Saya hanya mengambil judul Biang Kerok dan nama Pengki,” ujarnya. Menurut dia, sepengetahuannya  Falcon Pictures sudah membeli hak cipta seluruh film-film Benyamin. “ Falcon juga sudah memiliki perjanjian dengan keluarga Benyamin,” kata Hanung.

LESTANTYA R. BASKORO

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Sinopsis Film Laura yang Diangkat dari Kisah Nyata Influencer Laura Anna

21 hari lalu

Poster film Laura. Foto: Instagram.
Sinopsis Film Laura yang Diangkat dari Kisah Nyata Influencer Laura Anna

Sinopsis film Laura: A True Story of a Fighter yang diangkat dari kisah nyata influencer mendiang Laura Anna.


Hanung Bramantyo Ungkap Alasan Pemilihan Nama Aris di Film Ipar Adalah Maut

8 Juli 2024

Poster film Ipar adalah Maut. Foto: Instagram.
Hanung Bramantyo Ungkap Alasan Pemilihan Nama Aris di Film Ipar Adalah Maut

Tokoh Aris sebelumnya dipakai dalam film bertema perselingkuhan, yakni Layangan Putus. Mengapa Ipar Adalah Maut mengambil nama yang sama?


Film Ipar Adalah Maut dan Layangan Putus Punya Tema yang Sama, Nama Tokoh Utama pun Sama

28 Juni 2024

Film Ipar adalah Maut. youtube.com
Film Ipar Adalah Maut dan Layangan Putus Punya Tema yang Sama, Nama Tokoh Utama pun Sama

Film Ipar Adalah Maut dan Layangan Putus memiliki tema yang sama. Persoalan rumah tangga apa yang begitu diminati penonton?


Hanung Bramantyo Bikin 2 Film Religi, Apa Beda Tuhan, Izinkan Aku Berdosa dan Ipar Adalah Maut?

15 Juni 2024

Poster film Ipar adalah Maut. Foto: Instagram.
Hanung Bramantyo Bikin 2 Film Religi, Apa Beda Tuhan, Izinkan Aku Berdosa dan Ipar Adalah Maut?

Tiga perbedaan dari dua film besutan Hanung Bramantyo, yakni Tuhan, Izinkan Aku Berdosa dan Ipar adalah Maut.


Profil Michelle Ziudith Pemeran Nisa di Film Ipar adalah Maut

15 Juni 2024

Michelle Ziudith mengenakan busana rancangan Sapto Djojokartiko di gala premier film Ipar Adalah Maut. Foto: Instagram/@michelleziu
Profil Michelle Ziudith Pemeran Nisa di Film Ipar adalah Maut

film Ipar adalah Maut besutan sutradara Hanung Bramantyo. Berikut profil Michelle Ziudith yang berperan sebagai Nisa.


Film Hanung Bramantyo yang Tayang Juni 2024

14 Juni 2024

Sutradara Hanung Bramantyo di sela pemutaran film Tuhan, Izinkan Aku Berdosa di JAFF (1/12). Dok.istimewa.
Film Hanung Bramantyo yang Tayang Juni 2024

Hanung Bramantyo telah meluncurkan beberapa film pada 2024


Film Ipar adalah Maut, Sinopsis dan Pemerannya

13 Juni 2024

Film Ipar adalah Maut. youtube.com
Film Ipar adalah Maut, Sinopsis dan Pemerannya

Film Ipar adalah Maut merupakan garapan sutradara Hanung Bramantyo dan diproduseri oleh Manoj Punjabi tayang pada 13 Juni 2024


Dapat Investasi, Studio Alam Gamplong Yogyakarta Bakal Dikembangkan jadi Destinasi Berkualitas

6 Juni 2024

Salah satu sudut destinasi Studio Alam Gamplong di Kecamatan Moyudan Kabupaten Sleman Yogyakarta. Dok. Istimewa
Dapat Investasi, Studio Alam Gamplong Yogyakarta Bakal Dikembangkan jadi Destinasi Berkualitas

Studio Alam Gamplong awalnya untuk keperluan syuting film, tapi kemudian dikembangkan jadi daya tarik wisata.


Dua Pekan Film Tuhan, Izinkan Aku Berdosa, 500 Ribu Penonton hingga Hanung Ungkap Adegan Sulit

6 Juni 2024

Poster film Tuhan Izinkan Aku Berdosa. Instagram
Dua Pekan Film Tuhan, Izinkan Aku Berdosa, 500 Ribu Penonton hingga Hanung Ungkap Adegan Sulit

Tuhan, Izinkan Aku Berdosa telah ditonton 531.980 penonton dalam kurun waktu 13 hari pada Senin, 3 Juni 2024


Film Tuhan, Izinkan Aku Berdosa Ditonton 500 Ribu Penonton, Hanung Bramantyo Bersyukur

5 Juni 2024

Poster film Tuhan, Izinkan Aku Berdosa. Foto: Instagram Hanung Bramantyo.
Film Tuhan, Izinkan Aku Berdosa Ditonton 500 Ribu Penonton, Hanung Bramantyo Bersyukur

Film Tuhan, Izinkan Aku Berdosa diharapkan dapat mengedukasi masyarakat soal isu kekerasan seksual di pesantren.